Wali Kota Bukittinggi Jadi Narsum "Teras Negeri" TEMPO

    Wali Kota Bukittinggi Jadi Narsum "Teras Negeri" TEMPO
    Wali Kota Bukittinggi H.Erman Safar SH Jadi Narsum "Teras Negeri" TEMPO

    Jakarta-Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjadi salah satu narasumber dialog "Teras Negeri".Program yang membahas tentang bagaimana pemimpin daerah membangun wilayah dan mensejahterakan masyarakatnya.

    Program ini diproduksi PT.
    Tempo Inti Media Harian dan ditayangkan pada Kanal Youtube Tempo dan Media Sosial Tempo pada Rabu (03/08)
    Dalam dialog bertemakan "Berbenteng di Hati Rakyat", dibahas visi dan misi serta Program Unggulan, hingga capaian

    Pemerintah Kota Bukittinggi. Kesuksesan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam menjalankan program pro rakyat dinilai oleh media Tempo Inti Media Harian pantas untuk diangkat dalam dialog itu.

    Wali Kota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH, menjelaskan, bagaimana upaya Pemko Bukittinggi melahirkan program Tabungan Ustman. Sistem pembiayaan tanpa bunga tanpa agunan untuk bebaskan masyarakat dari rentenir.

    Dalam dialog itu, Wako juga menjabarkan tentang program pembebasan uang komite untuk pelajar SMA sederajat yang ber - KK
    Bukittinggi.Orang nomor satu di Kota Bukittinggi itu, juga menginisiasi program satu kelurahan satu rumah Tahfiz, yang sudah hampir terealisasi 100 persen.

    Selain itu, juga tengah siapkan program satu rumah satu sarjana. Wako Erman ingin melahirkan sumber daya Bukittinggi untuk jadi tokoh nasional. Ini dimulai dari fasilitasi
    pelajar untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.(*).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Wali Kota Bukittinggi Terima Penghargaan...

    Artikel Berikutnya

    Diskominfo Bukittinggi Terima Kunjungan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami